PENGGUNAAN BABY WALKER, BAHAYA atau MANFAAT? - RSI Cahaya Giri
  • PENGGUNAAN BABY WALKER, BAHAYA atau MANFAAT?

    Artikel RSI Cahaya Giri 2 (Sumber: IDAI, 2013)

    Perkembangan pada anak merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, antara lain meliputi perkembangan sistem neuromuskuler, bicara, emosi dan sosial. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh. Perkembangan awal menentukan perkembangan selanjutnya. Seorang anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.

    Orang tua yang menggunakan Baby walker untuk putranya adalah untuk memacu gerak motorik kasar dalam perkembangannya yakni supaya bayinya cepat jalan. Tetapi penggunaan baby walker ini tanpa disadari oleh orang tua sangat membahayakan bayinya itu sendiri. Baby walker terdiri dari kerangka keras beroda. Bayi dipegang dalam sling dengan meja mainan di depannya. Bayi bergerak dengan mendorong dari jari kaki. Bayi menegakkan jari kaki sambil bersandar pada meja. Penggunaan baby walker dikenal sejak akhir abad ke 17, dalam dua dekade terakhir terdapat peningkatan kecelakaan akibat baby walker. Penelitian sebelumnya diperkirakan 64% sampai 86% bayi-bayi menggunakan baby walker.

    Laporan dari American Academy of Pediatrics tahun 2001 mengatakan bahwa Pada tahun 1999 diperkirakan sebanyak 8800 anak usia dibawah 15 bulan dibawa ke rumah sakit bagian gawat darurat karena kecelakaan akibat baby walker. Dari tahun 1973 sampai 1998 dilaporkan sebanyak 34 bayi meninggal akibat kecelakaan baby walker yang kebanyakan karena jatuh dan cedera kepala.

    Mengapa berbahaya ?

    Baby walker menjadikan bayi lebih tinggi, yang memungkinkan bayi mencapai barang-barang yang letaknya tinggi. Baby walker juga membuat bayi lebih mudah bergerak. Bayi dapat bergerak sepanjang ruangan dan dapat meraih benda-benda yang berbahaya, katakanlah pisau di atas meja atau kabel listrik di dinding atau bahkan jatuh dari tangga.

    Sewaktu berada di baby walker, bayi menghadapi risiko:

    luka kepala/otak
    patah tulang
    luka bakar
    Luka-luka bisa terjadi sewaktu:

    Baby walker jatuh turun tangga
    Baby walker terjungkil pada permukaan yang tidak rata
    bayi dapat mencapai alat penghangat atau tempat api
    bayi dapat mencapai lemari/laci yang berisi produk pencucian
    bayi dapat mencapai minuman panas, ceret mendidih, seterika
    bayi dapat mencapai ember atau baskom air
    Apakah baby walker membantu bayi agar lebih cepat berjalan ?

    Tidak. Baby walker tidak menolong bayi untuk berjalan lebih cepat daripada bayi yang tidak memakai walker. Baby Walker justru mengurangi keinginan anak untuk berjalan, karena adanya alternatif yang lebih mudah, yaitu berkelana dengan Baby Walker tersebut. Baby Walker juga menguatkan otot yang salah. Kedua tungkai bawah memang diperkuat, tetapi tungkai atas (paha) dan pinggul tetap tidak terlatih. Padahal tungkai atas dan pinggul sangat penting untuk berjalan. Jadi pemakaian Baby Walker tidak bermanfaat untuk melatih anak berjalan.

    Selain itu baby walker juga mengakibatkan bayi tidak dapat melihat kaki dan anak kakinya. Bayi tidak mempelajari cara untuk mengimbangkan tubuh. Bayi-bayi itu sering berdiri dengan ujung jari kaki, yang mungkin mengakibatkan otat yang tegang dan mengajar bayi untuk berjalan pada ujung jari kaki.

    Manfaat belajar berdiri dan berjalan tanpa baby walker

    1. Bayi belajar duduk dan belajar bergerak antara duduk dan merangkak.

    2. Bayi dapat menjelajah lingkungannya dengan aman.

    3. Bayi belajar bergerak dari duduk ke melutut pada kotak mainan atau kursi.

    4. Dari melutut, bayi belajar menarik diri untuk berdiri.

    5. Berdiri di kursi atau meja kopi menguatkan otot yang diperlukan untuk berjalan.

    6. Bayi mempelajari keseimbangan dengan jatuh dan berdiri kembali dan melangkah keliling perabot.

    7. Bayi dapat melihat kakinya. Penglihatan adalah penting dalam belajar bergerak.

    Karena itu sebaiknya baby walker dilarang digunakan pada bayi-bayi yang baru belajar berjalan dan kalaupun terpaksa digunakan harus mendapat pengawasan yang ketat dari orang tua. Semua orang tua memerlukan waktu untuk membiarkan bayi bermain sejenak sewaktu melakukan tugas rumah. Inilah sebabnya baby walker sering digunakan.

    Perlu diingat oleh orang tua bahwa baby walker bukan penjaga bayi. Sewaktu bayi berada dalam baby walker, masih harus tetap diperhatikan. Bermain di lantai adalah posisi yang jauh lebih aman daripada duduk dalam baby walker. Biarkan bayi Anda bermain di lantai lebih lama sampai ia menikmati bermain dengan berbaring pada perut.

    Penulis : Irwanto (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Telah dimuat di harian Kompas (13 - 1 - 2013)
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

partner

wa